Hidayah Dalam Sistem Keyakinan – Debat Beda Agama

Perdebatan antar sistem keyakinan, adalah pembahasan sesuatu didalam dimensi pikiran yang berbeda. Tidak ada titik temu, jika bersikeras membawa membawa keyakinannya masing-masing. Nilai-nilai yang berlaku universal, belum tentu berlaku sama dalam setiap keyakinan.

Jika hidayah itu harus sesuai dengan keyakinan anda, itu namanya egois! Belum tentu juga nilai-nilai kebenarannya berlaku universal.

Tanya: Assalaamu’alaikum jeng Aya. Seneng deh bs knl dg panjenengan

Tanya: Qt mulai dg soal dzikir y? Ada dzikir pg dan dzikir petang adakah panjenengan tahu?

Dzikir pagi dimulai ba’da shubuh Klo petang ba’da ashar

Aya: Manfaat nya apa?

Tanya: Keduanya Klo dijalani akan memberi fadhillah ampunan dosa selama kita msh duduk ditempat

Aya: Berarti kalo gak bikin dosa gak perlu pak

Tanya: Aya yakin qt gak.berbuat dosa sedikitpun????

Aya: Saya lebih suka melatih diri untuk tidak berbuat dosa. Melatih k sadaran. Saya budhis

Tanya: Oh mf super mf

Tanya: Sbg makhluk ciptaanNYA sy Hny mencoba lsg mengingatkan krn manusia yg tdk pernah lepas dr slh dan khilaf

innad dhiina ‘indalloohi islam artinya sesungguhnya dien /agama yg diterima Alloh SWT adlh ISLAM

Aya: Menurut muslim ya begitu. Menurut agama lain beda lagi pak..

Namanya keyakinan .

Setiap ajaran dalam sistem keyakinan, mempunyai klaim kebenaran dengan versi nya masing-masing.

Tanya: Hidup kita berujung pd kehidupan abadi yaitu akherat…dan itulah tujuan akhir kita apapun keyakinannya.

jeng Aya buktikan bhw kita panjenengan adlh kitab yg tdk perlu diragukan lg, buktikan…..

Aya: Ya. dlm setiap sistem keyakinan pun mempunyai versi nya masing-masing. Kehidupan sesudah mati, memang mempunyai banyak versi. Dan semua bebas mengklaim bahwa ajarannya paling benar. Krn toh, tidak ada satu pun yang dpt membuktikannya. Krn sama-sama belum pernah mati…

Makanya, setiap orang yang beradu argument tentang ajaran sistem keyakinan tidak akan menemukan titik temu.

Krn modalnya cuma yakin, bukan bukti empiris. Keyakinan terbentuk oleh pengaruh lingkungan, tradisi, budaya, wawasan, tempat, zaman atau waktu

Mungkin ketika bapak lahir di Jepang, dengan orang tua jepang, tinggal di jepang, di didik seperti orang jepang, sistem keyakinan bapak tidak akan seperti saat ini.

Begitu juga saya…

Tanya: kita emg bln pernah mati tp jeng info jmn dulu/ratusan abad yll tp bs dibuktikan jaman now… Itu yg bs menjd dsr pijakan kita berargumentasi…..

Msh panjenengan mendpt hidayah ,aamiin…..

Aya: Jika berbicara sejarah, maka pendekatannya adalah sebuah proses. Proses tentang ide-ide manusia tentang Tuhan pun melalui proses. Tidak serta merta seperti saat ini.

Hidayah bagi bapak, adalah mengikuti ajaran yang bapak yakini. Hidayah bagi saya adalah mengikuti sistem keyakinan saya. Bukan kah begitu??

Tanya: Smg panjenengan sgr mendpt hidayah Alloh SWT, aamiin.

Monggo silahkan…. Tp pertanggungjawaban sy adlh skrg ini. The jenengan sdh game over. Mdh2 an jenengan tdk menuntut sy krn tdk mencoba mengingat kan.

Aya: Dalam setiap ajaran sistem keyakinan, ada proses untuk mendekati kebenaran universal atau kebenaran yang bisa diakui setiap aliran. Dalam agama bapak dinamakan hakikat. Dan secara umum namanya ESENSI. ESENSI adalah nilai-nilai yang bisa berlaku untuk semua manusia. Namun, berbicara tentang esensi dalam tataran awam/syariat sering tidak nyambung.

Aya: Bapak terlalu naif jika berpikir saya akan nuntut bapak dimudian hari krn bapak merasa saat ini telah berpikir lebih benar dari saya..

Tanya: Astghfirullooh hal adhiim… Lakum diinakum wa liyyadiin….. Ampuni dosa kami ya Tuhan Alloh krn kebodohan kami….bagimu agamamu bagiku agamaku

Aya: Saya lebih suka berbicara tentang nilai-nilai yang berlaku universal dibanding, membahas dan beradu argument tentang ajaran siapa yang paling benar.

Tanya: Sekali lg sy Mhn mf beribu mf Klo ada kalimat mp kata yg tdk berkenan……

Aya: Tentang bagaimana, hingga saat ini ternyata agama tidak dapat dapat mengekang nafsu manusia. Tentang bukti sejarah, bahwa agama hingga saat ini tidak bisa membuat orang baik. Karena kenyataan dan bukti empiris, kendati orang2 telah memeluk agama yang kuat, masih saja berpotensi melakukan berbagai hal yang tidak baik

Tentang bagaimana agama, malah cenderung membuat orang tumbuh menjadi monster sehingga menghalalkan pembunuhan sesama manusia atas dasar kebenaran yang diyakini. Saya tidak menuding salah satu agama. tapi secara unversal. artinya berpotensi untuk semua agama

Tanya: Semua berpulang pd iman msg2 diajeng…..

Aya: Tentang bagaimana, orang2 yang memeluk agama seolah merasa mereka paling benar. Sehingga cenderung mengecilkan orang2 dari agama lainnya.

Ya, semua berpulang dengan kepribadian masing-masing. Agama tidak membuat orang otomatis menjadi baik. Tapi orang2 baik lah yang membuat agama terlihat baik.

Jadi, saya lebih cenderung mengukur orang dari standar moralitasnya, bukan agamanya

Mungkin bedanya kita disana pak..

Tanya: Sy menghargai KEYAKINAN Panjenengan tp krn kehidupan yg abadi mk sy tdk mau ada sesal di kmdn hr krn Al Qur’an sbg FIRMAN TUHAN sdh mengatakan yg sebenarnya, mk katakan kpd panjenengan spt itu

Aya: Jika menghargai KEYAKINAN saya, anda tidak perlu bawa keyakinan anda untuk menilai saya. Cukup bicara hal-hal yang berlaku secara universal. Bapak faham hal-hal yang berlaku universal?

Soalnya, dalam ajaran saya, bisa jadi KEYAKINAN bapak, sesat lho. Tapi kan saya tidak mengatakan begitu…

Tanya: Hdp ini ada pedomannya diajeng dan pedoman sy adlh AL QUR’ANUL KARIIM

Aya: Iya.. saya tahu pak. Saya menghargainya.. Makanya saya tidak mengatakan bahwa berdasarkan kitab saya, bapak sesat dan harus diingatkan agar tidak menyesal dikemudian hari!!!

Tanya: Disamping mengakui pedoman berwarganegara yg baik dan benar

Aya: Bapak berbicara menghargai keyakinan. Tapi tidak dalam tindakan!!

Tanya: Sy akan sll berdoa smg panjenengan bener 2 mendpt hidayah, aamiin.

Aya: Sebentar, bapak faham gak sich dengan bagaimana saling menghargai keyakinan masing-masing??

Tanya: Untuk saat ini y

Aya: Saya saat ini berdoa agar bapak faham tentang bagaimana cara menghargai keyakinan masing-masing. Sehingga bapak dpt hidayah..

Tanya: Tp ktka bertemu org spt panjenengan akan sy manfaatkan untk mengatakan yg sebenarnya.

Aya: Yang sebenarnya bukan berarti menurut anda benar lho pak!!… Kebenaran anda masih sebatas sistem keyakinan bapak!!.. Bapak faham defenisi KEYAKINAN?

Tanya: BUKAN KEYAKINAN SY diajeng tp KEYAKINAN AL QURAN UL KARIIM = KITAB YG MULIA

Aya: JIKA ANDA PENGANUT SISTEM KEYAKINAN, MAKA ANDA HARUS FAHAMI INI. BIAR TAHU POSISI ANDA DIMANA Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar — atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Contoh: Pada suatu masa, manusia pernah meyakini bahwa bumi merupakan pusat tata surya, belakangan disadari bahwa keyakinan itu keliru. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar.

Aya: IYA… KEYAKINAN AL QURAN UL KARIIM itu adalah kebenaran untuk golongan bapak. Dan bisa jadi salah dalam golongan saya.. Faham gak pak?

Tanya: Apa yg jeng Aya yakini itu ada semua di dlm Al Qur’an

Aya: ITU MENURUT BAPAK!! Saya yakin dengan bukti sejarah adanya mahluk yang disebut Dinosaurus, Tyrex dan itu secara empiris ditemukannya tulang-tulang yang umurnya diperkirakan lebih tua dari berbagai sistem keyakinan di dunia.

Dalam ajaran bapak, kematian adalah adalah ajal kehendak TUHAN bapak. Jutaan orang yang dulu mati karena jantung adalah ajal. Namun, oleh ilmu pengetahuan ternyata dapat diatasi!!… Sehingga, kematian berdasarkan penyakit jantung saat ini bisa diminimalisir

Berbagai hal yang buruk, menurut ajaran bapak adalah cobaan dari Tuhan. Dalam ajaran saya, berbagai hal buruk bisa jadi karena perbuatan manusianya sendiri. Jadi harus koreksi diri, sehingga tidak cepat berkesimpulan itu cobaan

Tanya: Manusia pertama adlh Adam as. Itulah mk sy akan trs berdoa smg Alloh SWT berkenan memberikan hidayah Nya kodim diajeng Aya thanks LUAR BIASA…!!!!

Aya: AJARAN YANG SESAT MENURUS SAYA PAK. Karena dalam keyakinan saya tidak begitu…

Saya berharap, suatu hari nanti bapak dapat hidayah, sehingga bisa melihat esensi/hakikat

Sehingga pikiran bapak terbuka terhadap realitas kehidupan. Sehingga bapak, bisa keluar dari dogma dan tercerahkan

Tanya: Manusia pertama adlh Adam as. Itulah knp sy memohon kpd Allah Ta’ala agar melimpahkan hidayah NYA kpd panjenengan yg TERBUKTI EMG LUAR BIASA…..!!!!!

Aya: Apalagi, jika dilihat dari photo yang bapak kirim sudah tua. Saya berharap hidayah itu didapat secepatnya. Agar tidak menyesal dikemudian hari. Ternyata apa yang bapak yakini saat ini, bukan sebuah kebenaran universal. Melainkan hanya sistem keyakinan belaka

Keyakinan yang bersumber dari halusinasi yang berujung delusi. Semoga bapak, dpt hidayah dan memahami apa itu halusinasi dan delusi

Aya: SADAR LAH PAK, BAPAK SUDAH TUA. KEYAKINAN BAPAK ITU SESAT. (Ini pernyataan yang saya buat, agar sama dengan tindakan yang anda buat dengan saya)

Tanya: Smp kpn pun sy TDK AKAN MENINGGALKAN SYARIAT SY BAGI SY ASYHADU ALLA ILAAHA ILALLOOH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLOOH = Tdk ada TUHAN yg patut disembah kecuali hny Alloh SWT dan Muhammad itu adlh utusannya

Aya: Berarti sama, saya memiliki tingkat keyakinan yang bahkan melebihi dari bapak yakin dengan keyakinan bapak. Dan itu tidak masalah, selama saling menghargai. Menghargai itu, bukan harus dalam dimensi pikiran yang sama. Bukan dengan kata-kata, tapi dengan tindakan. Setidaknya tidak saling merendahkan. Dan itu dimulai dari dalam pikiran.

Aya: Saya merasa berada dijalan kebenaran, sesuai dengan keyakinan saya. Tapi saya menyadari itu keyakinan saya yang bisa jadi sangat jauh dengan keyakinan orang lain. Dengan begitu, saya menghargai orang sejak dalam pikiran saya sendiri. Makanya, saya tidak menyatakan agar anda dapat hidayah agar sama dengan keyakinan saya. Mari kita belajar bagaimana cara menghargai dengan cara2 yang berlaku universal. Agar kita tidak mencoreng keyakinan kita dengan tindakan yang secara halus, sebenarnya egois. Egois itu sifat yang tidak baik dan berlaku universal.

Aya: Biar jiwa kita tidak kerdil!.. Menjadi rahmat bagi semua umat itu, dimulai dari pikiran sehingga menjadi tindakan. Menjadi baik itu, bukan dengan berkata bahwa ‘saya’ lah yang terbaik. Bukan dengan klaim, tapi dengan tindakan. Dewasa dalam berspiritual itu, dimulai dari pikiran bukan dengan klaim. Sudah terlalu banyak orang2 diluar sana yang mengaku paling beradab, paling bergama, tapi hanya slogan. Tindakannya tidak lebih dari iblis bertanduk. Berlindung dibalik kata-kata dan pakaian yang mencerminkan kesucian.

Aya: Dalam kehidupan realitas dan berlaku universal, yang dibutuhkan itu manusia yang mempunyai moralitas yang baik, tidak peduli agamanya apa. Hanya orang2 kerdil dan naif, yang menilai manusia dari agama. Dan ini memang sering terjadi dalam pikiran orang yang beragama dan merasa suci. Suci bagi mereka adalah sesuai dengan pikiran mereka. Sudah banyak contoh, orang ribut karena beda agama. Dan begitu banyak juga contoh, satu agama juga ribut karena beda cara. Kenapa itu terjadi, krn secara pikiran memang tidak dewasa.

Aya: Krn tidak saling menghargai. Krn merasa paling benar sendiri. Dan tidak bisa diharap sebuah kedewasaan dari orang2 merasa paling benar sendiri, hanya bermodalkan keyakinan. Padahal, keyakinan itu tidak akan pernah sama dalam setiap pikiran. Walau pun dalam satu aliran.

Ada puluhan agama besar di dunia, ada ribuan aliran keyakinan, ada jutaan perbedaan, dan semua merasa paling mutlak benar. Sadari saja itu dulu, untuk mulai belajar menjadi dewasa dlm berspiritual.

Kita bisa mengklaim bahwa ajaran kita yang paling benar. Tapi kita tidak bisa memaksa mata dunia melihat dengan cara kita. Tapi kita bisa merubah pikiran kita sehingga teraplikasi dalam tindakan, yang akan mengubah asumsi pikiran manusia terhadap kita.

Aya: Saya tahu, bapak ingin terlihat bijaksana. Dan itu terlihat dari kata-kata seperti permintaan maaf dan mengaku sangat menghargai keyakinan saya. Tapi dari tindakan lain, bapak melakukan tindakan yang mencerminkan bahwa pikiran bapak merasa paling benar.

Tindakan seperti ini lah, yang berpotensi terjadinya pertikaian dalam sejarah peradaban manusia. Saling klaim paling benar!!…

Makanya, saya lebih tertarik dengan nilai-nilai yang berlaku universal. Saya kira, itu yang lebih mendekati dengan nilai2 ke ilahian.

Tanya: Mf beribu ribu mf sgl sesuatu yg menyangkut KEYAKINAN itu menandakan SUARA HATI, mk sy smp kiamat pun insya Alloh tdk akan berobah kecuali Klo Alloh SWT berkehendak lain.

Aya: Dalam ilmu hakikat, ada 2 tuhan. 1 tuhan yang ada dalam pikiran manusia. Sesuai dengan asumsi atau prasangka manusia. Tuhan yang ini ada dalam berbagai agama/aliran kepercayaan/punya nama/memiliki defenisi/dll. Produk pikiran manusia. Terbentuk dari halusinasi, imaginasi, fantasi, delusi. Secara ilmiah bisa dijelaskan, saat orang dlm kondisi gelombang otak rendah, seperti wirid, tafakur, puasa, meditasi, hipnosis, tirakat, menyepi dll, berpotensi halusinasi. Sebuah kondisi alamiah yang dapat terjadi pada manusia. Namun, jaman kuno/primitif kondisi halusinasi belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Bahwa itu fenomena psikologi. Sehingga, halusinasi dianggap sebuah kebenaran. Namun, sekarang; siapa pun yang mengalami kondisi tersebut bisa dikatakan halusinasi/kegilaan. Contohnya Lia Eden. Jika Lia Eden lahir pada zaman kuno, maka akan banyak manusia yang percaya dengan halusinasinya.

Dan 1 lagi tuhan sang pencipta semesta. Tuhan yang ini, bisa dikatakan tidak terdefenisikan. Tidak tergambarkan. Tidak terpikirkan. Krn jangankan untuk memikirkan sang pencipta, semesta yang menjadi ciptaannya saja tidak tahu batasnya.

Aya: Santai pak, saya tidak pernah berpikir dan berharap anda berubah pikiran. Apalagi mengikuti sistem keyakinan saya. Saya bukan tipe orang yang cari pahala dari mencari umat. Jadi tidak perlu minta maaf beribu-ribu maaf.

Aya: Saya berpsiritual, bukan beragama. Jadi tidak mempunyai tanggung jawab untuk membawa orang masuk agama tertentu. Saya tahu persis, mau orang tersebut 15 kali sehari pindah agama, jika tidak berubah secara pikiran, maka tetap akan sama. Makanya, banyak bukti; ada begitu banyak orang baik dikenal di dunia. Itu lahir dari berbagai agama. Dan ada begitu banyak orang2 jahat, muncul di dunia; dan itu bisa muncul dari agama yang mengklaim paling suci.

Aya: Agama tidak bisa menjamin apa2 dalam kehidupan sosial. Itu faktanya. Makanya kendati Aceh salah satu bagian dari wilayah yang mengklaim bersyariah pun, tidak bisa lepas dari yang namanya orang tidak baik. Bapak sudah baca berita; Gubernur dan Bupatinya yang terkena OTT KPK kan? Itu membuktikan bahwa agama tidak bisa menjamin orang itu baik atau tidak baik. Dan ada begitu banyak juga negara2 yang mengusup konsep agama dalam pemerintahannya, juga tidak bisa lepas dari yang namanya perbuatan buruk. Apa pun agamanya. Saya menilai bapak juga, bukan dari agama bapak. Tapi dari sisi moralitas dan kemanusiaan. Terimakasih, salam, semoga kita sama2 tumbuh menjadi jiwa2 yang tercerahkan. Dekat dengan nilai2 keilahian. Walaupun dengan jalan spiritual yang berbeda. Jalan, tetap lah, jalan bukan tujuan.

Tanya: Laa kum diinakum wa liyyadin bagimu agama/KEYAKINanmu. Bagiku KEYAKINAN/agamaku….. Just say good bye…. Thank you very much

Aya: Ya; “Laa kum diinakum wa liyyadin”, mari kita sama-sama aplikasikan dalam tindakan yang dimulai dari pikiran. #namaste

Tanya: Siap…!!!

Aya: Nanti, chat kita akan saya posting di website untuk menginspirasi banyak pikiran manusia. Senang bisa mengenal bapak.. Salam dari saya. Semoga kita sama2 sehat, sejahtera, dan diberi umur yang berkuatlias. Amin

Tanya: Berpedoman pd QUR’AN dan Hadits

 

Beberapa percakapan di potong, tanpa mengurangi esensi dari pembicaraan

Satu pemikiran pada “Hidayah Dalam Sistem Keyakinan – Debat Beda Agama”

  1. Yang bertamya lahir dan tumbuh dilingkungan yg sesuai dengan agama ortunya. Dididik seperti agama ortunya. Makanya dia tidak dapat melihat dari luar. Dan selalu hanya melihat dirinya sendiri. Dan yg lebih penting, sepertinya penanya tidak mengerti dengan kalimat “sistem keyakinan”.mungkin karena terlalu sering membaca/belajar kitab kuning.

    Balas

Tinggalkan komentar