Hipnosis tidak seperti yang Anda lihat di TV. Yang miskin edukasi

Sebagian besar dari Anda pernah melihat pertunjukan Hipnosis di TV. Acara yang cukup menghibur. Dan banyak kelucuan yang terjadi. Namanya hipnosis panggung atau stage hypnosis.

Seperti panggungnya hipnosis Uya-kuya, atau atraksi hipnosis lainnya. Setiap chanel memberi suguhan yang sudah dikemas sedemikian rupa. Namun, sebagian mempertontonkan, tentang bagaimana memasukkan orang dalam kondisi trance. Lalu dikerjai dan membuat jadi tontonan lucu.

Mulai dari lupa nama, hingga menjawab pertanyaan-pertanyaan privasi, yang seolah tidak mampu ditolak oleh peserta.

Program seperti ini, membuat sebagian besar orang percaya, bahwa penghipnotis yang kuat. Sehingga dapat membuat orang melakukan apa pun yang diinstruksikan. Dan tidak berdaya untuk melawan. Atau bahkan menyadarinya.

Ini jelas bertoal belakang dengan lebih dari 200 tahun bukti, dari sains dan praktik hipnosis itu sendiri.

Jika publik memahami dan memaklumi bahwa itu, hipnosis panggung. Yang tujuannya untuk hiburan semata. Mungkin tidak menjadi persoalan. Namun, jika kemudian terlanjur percaya bahwa itu realita. Maka, ia akan jauh dari pemahan hipnosis yang sebenarnya.

Untuk tujuan hiburan, praktek stage hypnosis jelas berdasarkan skenario. Layaknya, acara-acara lain, seperti film, drama, lawak, dan lain-lain. Itu yang seharusnya difahami. Namun, terkadang, beberapa malah berpikir bahwa itu mengarah pada hal-hal supranatural.

Peserta berbakat, bukan hipnotis yang kuat

Hipnotis pertunjukan ini disajikan dengan kemasan yang diperkuat. Cenderung di dramatisir. Dia memberi tahu kita bahwa, hipnosis adalah “suatu bentuk kontrol pikiran”.

Ini tidak didukung oleh bukti penelitian. Terkadang hal-hal luar biasa yang terjadi selama hipnosis, hampir seluruhnya disebabkan oleh kemampuan orang yang terhipnotis dan bukan peng-hipnotis.

Perlu diketahui, bahwa sejah ilmu hipnosis disusun, lebih dari 200 tahun, bahwa orang berbeda dalam kemampuan mereka untuk mengalami hipnosis.

Antara 10% dan 15% orang, sangat mudah terhipnotis dan merespons hampir semua sugesti hipnosis. Ini dalam dunia hipnosis, disebut tipe sugestif ekstreem. Ini adalah golongan manusia yang sangat mudah di hipnosis. Dan mengekspresikan setiap sugesti dengan kuat.

Tipe sugestif ekstreem bahkan, dapat dengan mudah terhipnotis oleh berbagai faktor. Termasuk suana lingkungan, fenomena peristiwa, bahkan oleh asumsi-asumsi pikirannya sendiri.

Ingat.. Jika ada 100 orang, maka 10 hingga 20 nya, merupakan tipe sugestif ekstreem. Bisa jadi termasuk Anda.

Sebagian besar manusia – 70% hingga 80% – adalah tipe bisa dihipnotis, mampu merespons setiap saran. Khususnya, ketika ia siap dan membuka diri untuk menerima sugesti. Namun tidak sekuat tipe sugestif ekstreem. Ini kita sebut tipe moderat.

10% hingga 15% lainnya, kita sebut tipe analis. Golongan ini, paling sulit dihipnosis. Respon sugesti sangat rendah dan jarang.

Bakat hipnotis inilah yang menentukan respons, terhadap saran/sugesti. Bukan kekuatan khusus hipnotis mana pun.

Dalam pertunjukan itu, pembawa acara dan hipnotis tidak pernah menyebutkan hipnotisabilitas. Dan tidak tahu bagaimana para kontestan dipilih, instruksi apa yang diberikan kepada mereka. Atau apa yang terjadi di belakang panggung, untuk tujuan tontonan.

Perlu diketahui bahwa, hanya orang-orang yang sangat terhipnotis, dapat mengalami perubahan kognitif ekstrem selama hipnosis. Seperti meyakini bahwa mereka adalah orang lain. Atau melihat sesuatu yang tidak ada di sana. Seperti yang sering ditampilkan pada program-program TV.

Baca juga; Pintu Informasi Dimensi Lain

Pola respons hipnosis ekstrem ini sebenarnya sangat jarang.

Selanjutnya, Anda mungkin juga pernah tonton, para kontestan digambarkan sebagai robot yang tidak berpikiran. Merosot hampir ke lantai, ketika penghipnotis mengatakan “tidur”. Lalu, ketika di suruh bangun, melupakan saran sebelumnya. Dan secara tidak kritis, mengikuti sugesti baru.

Ini tidak konsisten dengan apa yang diketahui, tentang pengalaman orang-orang yang pernah masuk kondisi hipnosis.

Meskipun memang, pada beberapa kasus, orang yang terhipnotis kadang-kadang mengalami amnesia untuk semua. Atau sebagian dari sesi hipnotis. Ini jarang terjadi secara spontan. Dan biasanya merupakan hasil dari saran khusus oleh hipnotis, untuk dilupakan.

Terlepas dari apakah orang-orang kemudian melupakan, apa yang terjadi selama hipnosis, Anda harus tahu, peserta hipnosis adalah kolaborator yang rela, menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka. Dan biasanya dapat berhenti merespons, ketika mereka memilih untuk berhenti.

Baca artikel hipnosis lainnya

Kenapa lagi mereka bersikap seperti ini?

Apakah orang-orang terhipnotis akan melakukan hal-hal gila, bodoh, dan aneh ini, kecuali mereka benar-benar dihipnotis?

Tetapi ada banyak penjelasan untuk perilaku kontestan yang tidak ada hubungannya dengan hipnosis. Ini termasuk mereka didorong oleh kamera untuk menghibur. Penguatan positif dari penonton dalam bentuk tepuk tangan dan tawa; dan stereotip yang kuat dan harapan, tentang bagaimana orang harus berperilaku pada jenis pertunjukan ini, serta di bawah kondisi trance.

Para peneliti telah menyoroti perlunya kehati-hatian ketika menghubungkan perilaku dengan hipnosis. Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan di Universitas Sydney pada tahun 1965, Martin Orne dan Fred Evans memberikan orang-orang yang benar-benar terhipnotis, dan orang-orang diminta untuk memalsukan hipnosis, saran ekstrem untuk mengambil ular hitam berperut merah yang berbahaya, meletakkan tangan mereka dalam toples berisi asam dan membuang asam ke wajah eksperimen.

Orang-orang di kedua kelompok – dihipnotis dan berpura-pura – melakukan ketiga tindakan. Kemudian mereka mengatakan bahwa, mereka melakukan hal-hal ini, bukan karena mereka dihipnotis. Tetapi, karena mereka tahu itu adalah percobaan. Dan mereka akan aman.

Kita tidak perlu mencapai hipnosis, sebagai penjelasan atas perilaku mereka. Tuntutan sosial situasi cukup menjadi penjelasan.

Ini tidak bertujuan menyiratkan, semua perilaku hipnosis dipalsukan, tetapi penelitian di atas menunjukkan bahwa, mudah untuk menghubungkan perilaku tersebut, dengan hipnosis.

Hipnosis itu penting

Representasi tidak ilmiah dan berlebihan, merugikan praktik hipnosis

Berbeda dengan artefak mencolok di panggung dan hipnosis televisi, para peneliti dan dokter dengan hati-hati mengungkapkan cara menarik. Di mana hipnosis benar-benar mempengaruhi pikiran dan perilaku. Yang mengarah ke pemahaman yang lebih baik dari pikiran manusia.

Di klinik, hipnosis dapat memberikan bantuan yang efektif untuk gejala psikologis dan fisik. Psikolog dan praktisi medis, telah menggunakan hipnosis untuk membantu mengobati kondisi termasuk kecemasan, depresi, gangguan kebiasaan, trauma, nyeri akut dan kronis.

Memang, ekonomi dan meta-analisis menunjukkan bahwa, perawatan hipnosis dapat memiliki efek jangka panjang. Dan biaya cukup terjangkau.

Sebagai contoh, hipnosis bisa menjadi pengobatan lini pertama, untuk nyeri kronis dan lainnya. Karena biaya rendah dan hampir tidak memiliki efek samping.

Tetapi berdasarkan informasi yang salah tentang hipnosis, dalam program-program di TV, orang mungkin lebih kecil kemungkinannya, menerima perawatan klinis yang melibatkan hipnosis. Bahkan ketika itu bisa membantu mereka. Mengingat nilai yang ditunjukkan hipnosis panggung.

Bahkan, sampai saat ini, masih pula ada beberapa yang berpikir, hipnosis itu menggunakan kekuatan ilmu hitam dan stigma buruk lainnya.

Padahal, pemahaman hipnosis cukup penting. Karena itu berhubungan dengan kondisi emosi dan mental, psikologi dan kejiwaan manusia. Dan kondisi hipnosis sendiri, adalah fenomena alamiah, yang dapat terjadi kapan saja pada manusia. Khususnya, tipe sugestif ekstreem.

Pemahaman yang baik, memungkinkan kita, untuk mendapat manfaat dan meminimalisir efek negatif, ketika berhadapan dengan kondisi hipnosis.

Trance dalam hipnosis adalah kondisi alamiah pada manusia. Telah terjadi sepanjang peradaban manusia. Bahkan sebelum ilmu hipnosis itu sendiri, disusun oleh manusia.

2 pemikiran pada “Hipnosis tidak seperti yang Anda lihat di TV. Yang miskin edukasi”

Tinggalkan komentar