Hipnosis untuk mengendalikan rasa sakit

Bayangkan, Anda akan menjalani proses operasi. Tapi bukannya diberi anestesi, melainkan dibimbing melalui self-hypnosis. Sepertinya ini mustahil? Bagaimana hipnosis untuk mengendalikan rasa sakit? Berikut ini penjelasannya..

Selama ribuan tahun, hipnosis telah banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti diantaranya, untuk penyembuhan. Bahkan, dapat meredakan derita rasa nyeri kronis. Dewasa ini, beberapa ahli bedah mulai menggunakan hipnosis. Selangkah lebih maju, menggunakannya untuk pengganti obat-obatan dalam operasi.

Ini adalah metode yang menarik untuk pasien yang takut anestesi, yang berpotensi menimbulkan efek samping, bahkan kematian.

Elvira Lang, associate professor Radiology and Medicine di Harvard Medical School, memelopori studi terbaru. Dimana menyatakan, hipnoterapi sangat efektif dalam mengendalikan rasa sakit, selama operasi.

Berikut ini adalah petikan tanya jawab seputar hipnosis dalam mengendalikan rasa sakit:
T: Bagaimana saya bisa yakin hipnosis dapat bekerja untuk mengendalikan rasa sakit?

A: Hipnosis adalah teknik untuk membantu pasien mencapai keadaan fokus – seperti terserap ketika membaca buku. Seorang terapis memandu pasien untuk masuk ke kondisi “trance,” hipnosis. Mirip dengan melamun. Di mana pasien berfokus pada sesatu. Seperti pemandangan, suara, dan sensasi yang ingin ia alami.

Hal ini melibatkan relaksasi, konsentrasi, dan kemauan untuk dibantu. Terlepas dari kepercayaan umum, seorang hipnoterapis tidak dapat membuat Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda setujui secara sadar. Artinya, Anda harus secara sukarela untuk masuk dalam kondisi hipnosis, agar sugesti yang diberikan oleh terapis dapat memberi pengaruh, pada Anda.

Baca juga; Cara kerja hipnosis

T: Bagaimana cara hipnosis bekerja selama operasi?

A: Seorang hipnoterapis ahli yang terlatih, secara khusus memandu pasien ke kondisi trance. Biasanya, sambil menyampaikan sugesti agar terbebas dari rasa sakit. Dengan sangat spesifik kepada pasien.

Ketika dalam keadaan trance, pasien menjadi sangat terfokus. Pada kata-kata dan gambar-gambar “bebas rasa sakit” yang positif. Sehingga, mampu menyaring secara mental, semua sensasi rasa sakit. Pasien mungkin masih sadar akan rangsangan, tetapi dapat menyaring rasa sakit.

Stimulus yang menyakitkan, seperti dapat diterima atau ditoleransi – Sebenarnya, sama ketika Anda sedang melakukan aktivitas yang disukai. Seperti berolahraga. Pikiran Anda benar-benar fokus pada permainan. Anda tidak akan merasa sakit, ketika cidera. Yang ketika dalam keadaan lain, rasa tersebut akan terasa luar biasa.

T: Bagaimana jika hipnosis tidak berfungsi. Atau pengaruhnya hilang sebelum operasi selesai dilakukan?

A: Biasanya, team operasi adalah terdiri dari orang-orang profesional dan berpengalaman. Dimana, proses hipnosis dilakukan secara prosedural.

Dalam hal ini, team operasi memastikan, kombinasi obat dan relaksasi, bekerja dengan baik. Studi menunjukkan, bagaimanapun, bahwa; sebagian besar pasien yang menggunakan hipnosis, dengan atau tanpa anestesi, lebih santai dan mengalami lebih sedikit rasa sakit, selama durasi operasi. Dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan hipnosis.

Demystifying Hypnosis

T: Bagaimana saya bisa tahu, hipnosis akan bekerja untuk saya?

A: Kebanyakan orang mudah terhipnotis. Bahkan, orang sering memasuki kondisi “trance-ringan” yang sama tanpa menyadarinya.

Menariknya, penelitian menunjukkan, bahwa; pasien yang paling gelisah, juga merespons sangat baik hipnosis. Karena ketika sangat cemas, pikiran lebih mudah fokus. Dan itu, membuat skenario sugesti bekerja dengan baik.

T: Bagaimana saya bisa mendapat dokter yang menawarkan tehnik hipnosis?

A: Hipnoterapi, semakin diterima sebagai perawatan medis yang valid. American Society of Clinical Hypnosis, misalnya, memiliki keanggotaan lebih dari 4.000 dokter, psikolog, dan dokter gigi.

Penghematan biaya, juga dapat menjadi pertimbangan bagi lebih banyak dokter, untuk memasukkan hipnosis ke dalam praktik mereka. Karena, studi menunjukkan bahwa penggunaan hipnosis, selama operasi, benar-benar mengurangi biaya operasi – meskipun perlu psikolog atau pelatihan staf keperawatan khusus dalam hal ini.

T: Apakah hipnoterapi memengaruhi pemulihan pasca operasi? Apa efek sampingnya?

A: Studi menunjukkan, pemulihan lebih cepat terjadi, ketika hipnosis digunakan selama operasi. Ini menghilangkan risiko oversedation yang bisa membuat, proses penyembuhan menjadi lambat. Tidak ada risiko atau efek samping.

T: Untuk penyakit dan kondisi apa, hipnoterapi efektif?

A: Hipnoterapi digunakan untuk berbagai kondisi. Selain mengendalikan rasa sakit dalam pembedahan. Ini digunakan untuk mengobati gangguan mental, kecanduan, dan masalah berat badan. Hipnosis berhasil meringankan banyak gejala yang terkait dengan multiple sclerosis, penyakit Parkinson, cerebral palsy, dan sindrom iritasi usus.

Hipnosis juga dikenal dapat membantu mengendalikan alergi, mual, dan muntah, mengurangi perdarahan selama operasi, menyeimbangkan detak jantung, dan menurunkan tekanan darah.

Demikian artikel tentang Hipnosis untuk mengendalikan rasa sakit, semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar