Masalah Peradaban Manusia

Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme dan lain sebagainya; adalah ide atau gagasan yg muncul dari pemikiran manusia. Konsep yg dibuat dinilai dapat membangun peradaban manusia.

Ide/gagasan ini; sebagian diterima karena mengandung nilai-nilai yg dapat berlaku secara universal. Mampu mengisi ruang kosong dalam manusia menjalani kehidupannya. Beberapa, mungkin tidak disebut atau dibahas melalui nilai-nilai ke ilahian yg dibawa oleh agama-agama.

Sebagai contoh, jika anda bertanya pada Karl Mark, apa yg salah dengan anak usia 10 tahun bekerja shift 12 jam di pabrik asap? Dia akan menjawab bahwa itu membuat anak-anak merasa tidak enak. Kita harus menghindari eksploitasi, penindasan, dan ketidaksetaraan. Bukan karena Tuhan berkata demikian, melainkan karena itu membuat orang menderita.

Atau, ketika ada pertanyaan; Apa yg salah dengan sistem perbudakan? Sebagian besar manusia modren akan sepakat menjawab, bahwa itu melanggar HAM (Hak Azazi Manusia).

Wahyu tentang HAM, muncul jauh setelah era nabi-nabi tidak muncul lagi. Awalnya, tidak mudah diterima dari kaum yg menganut sistem perbudakan. Setidaknya mendapat penolakan dari orang-orang yg mendapat keuntungan dari sistem perbudakan.

Sementara, perbudakan dalam sistem keyakinan dibenarkan. Dan atau tidak bertentangan dengan konsep Ke-Ilahian. Jadi dengan alasan tertentu, perbudakan dinilai tidak salah.

Perbedaannya adalah; Liberalisme, Kapitalisme, Komunisme, Sosialisme, HAM dan lain sebagainya, adalah ide/gagasan dengan nilai humanisme yg tidak mengatasnamakan ke Ilahian. Artinya, muncul dengan mengatasnamakan manusia itu sendiri.

Ide/gagasan tersebut relatif mudah dipertentangkan. Manusia merasa tidak berdosa untuk menolak. Dan tidak merasa mendapat pahala ketika menjalankannya.

Anda tidak akan merasa mendapat pahala; saat menjalankan program dana pensiun yg diambil dari ide/gagasan komunis. Karena anda berpikir bahwa memang begitu seharusnya. Itu adalah tindakan yg manusiawi.

Dan lucunya, para penentang komunis diberbagai belahan dunia, merasa tidak berdosa saat menerapkan program dana pensiun dalam kehidupan sosialnya.

Jadi dalam peradaban manusia, ada sebuah persoalan besar ketika berhadapan dengan konsep ke-Ilahian. Dimana, ketika adanya nilai-nilai yg tidak berlaku secara universal, akan sulit dipertentangkan. Akan sulit di ubah. Karena nilai-nilai ke-Ilahian oleh manusianya dianggap kebenaran absolut.

Tinggalkan komentar