Trance dan defenisinya

Trance adalah sebuah kondisi alamiah dalam kehidupan manusia. Namun kata tersebut lebih dikenal dalam kalangan praktisi hipnosis.

Dalam dunia hipnosis, kosakata trans (trance) pada hakikatnya merupakan istilah untuk mendeskripsikan terjadinya kondisi hypnosis pada seseorang. Sebuah kondisi yang berbeda dengan kondisi kesadaran biasa.

Trance ini sendiri sering kita jumpai pada fenomena-fenomena ritual budaya tradisional di negara kita, seperti permainan kuda lumping, bambu gila, jaranan, debus, reog ponorogo, dll.

Menurut Stephen Gilligan – salah satu murid Milton H. Erickson salah satu tokoh yang mempopulerkan hipnosis, kondisi trance tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari.

Trance dapat dikatakan merupakan pengalaman yang biasa terjadi. Sama halnya seperti penggemar bola yang sedang menikmati pertandingan bola di televisi sangat sadar akan jalannya permainan, tetapi tidak sadar dengan badannya yang duduk di kursi atau istrinya memanggil-manggil untuk makan malam.

Kita semua berkeliaran dalam trans, ibarat berjalan dalam tidur di sepanjang kehidupan kita, mengikuti berbagai ‘sugesti/ide setelah lahir’ untuk menjadi seseorang dengan jati diri tertentu dan untuk berpikir serta berperilaku menurut cara tertentu.

Beberapa indikator trans (trance) ketika orang masuk ke dalam hypnosis yaitu :

  • Pupil Dilation (dilatasi pupil)
  • Berkurang atau hilangnya refleks berkedip, bola mata bergerak, bola mata diam, melambat atau mencepatnya gerakan bola mata.
  • Terjadi perubahan pola nafas.
  • Melambatnya detak jantung.
  • Berkurang atau tiadanya gerakan fisik.
  • Wajah menjadi lebih datar atau halus.
  • Perhatian sangat terpusat.

Indikator ini, muncul ketika seseorang berhasil dibimbing masuk ke dalam kondisi hypnosis. Namun, tidak semua hal di atas muncul ketika orang masuk ke dalam kondisi hypnosis, terkadang hanya beberapa saja yang dapat kita jumpai.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebenarnya sering masuk dalam kondisi trance. Berikut beberapa kondisi trans alamiah yang biasa terjadi:

  • Asyik membaca buku.
  • Asyik memainkan game (Play Station, Game OnLine, dll.)
  • Asyik menikmati perjalanan ketika berkendara.
  • Asyik menikmati pemandangan alam (pantai, hutan, gunung, dll.)
  • Asyik menikmati makanan favorite.
  • Asyik berbaring di tempat tidur.
  • Asyik menikmati film.
  • Asyik bermain dengan saudara, keluarga, anaknya, dll.
  • Asyik ngobrol dengan teman, pacar, saudara, dll.
  • Dan, masih banyak yang lainnya.

Dari beberapa contoh kondisi trance alamiah diatas, kita sebenarnya sudah dapat melihat pola yang memungkinkan manusia berada dalam kondisi trance. Memahami beberapa kondisi tersebut, membuat kita dapat manfaatkannya untuk membawa atau menggiringnya masuk ke dalam kondisi hypnosis.

Tidak hanya itu, dengan memahami pola yang mampu membuat manusia masuk kondisi trance, kita juga dapat membentuk pola secara sengaja. Seperti diantaranya membicarakan hal-hal yang sangat disukai subyek.

Dimulai dari menanyakan apa saja yang menjadi kesenangannya, kemudian membahasnya secara intens. Pembicaraan seperti ini, sungguh menarik bagi subyek. Dan biasanya, akan menyedot penuh perhatiannya. Dan itu memungkinkan subyek masuk kondisi trance.

 

Tinggalkan komentar