Latar Belakang Lucid Dreams
Mimpi telah menjadi sangat penting, bagi budaya sepanjang zaman. Banyak orang percaya dan memandang, mimpi sebagai pintu gerbang ke dunia roh. Visi yang mempunyai pertanda atau suatu maksud. Semacam ramalan masa depan. Suku Aborigin menyebut, kisah-kisah awal dunia sebagai mimpi mereka.
Lucid Dream juga bukan hal baru. Aristoteles mungkin adalah orang pertama yang menulis tentang itu, meskipun ia tidak menyebutkan istilah untuk itu. Dan beberapa umat Buddha Tibet, dikabarkan telah berlatih, untuk mengalami lucid dream dalam waktu yang sangat lama: Dream yoga.
Tujuan Dream Yoga adalah untuk menelusuri kesadaran Anda. Dan membawa Anda ke keadaan kesadaran yang konstan. Sebagian besar dari sistem kepercayaan Buddhisme, adalah mengenali dunia apa adanya, bebas dari ilusi.
Seorang pengendali mimpi (Lucid Dream), mengenali dunia mimpi apa adanya – sebagaimana adanya mimpi. Ketika Anda bermimpi, Anda mengikuti jalur berkelok-kelok dari pikiran Anda sendiri. Membuat penemuan tentang cara Anda berpikir. Dan hambatan yang dimunculkan pikiran Anda saat berupaya untuk mencapai kejelasan. Mistikus memiliki penyebuatan sendiri, soal kondisi kesadaran yang berubah ini: nondual awareness.
Seorang psikiater Belanda bernama Frederik van Eeden, kemudian menyebut Lucid Dream untuk istilah sadar saat bermimpi. Itu terjadi pada tahun 1913. Dia mengklaim, bahwa; ada sembilan jenis mimpi yang didefinisikan dengan baik, termasuk mimpi biasa, simbolis dan jelas (lucid dream).
Dia mencatat beberapa pengalaman Lucid Dream-nya sendiri. Seperti tentang bagaimana pikirannya saat mengendalikan mimpi dan setelah bangun. Dia berkata, bahwa; ia cenderung memilih bermimpi terbang.
Disi lain, banyak pelaku Lucid Dream melaporkan tentang melakukan hal-hal erotis yang menyenangkan – saat bermimpi.
Saat ini, banyak orang telah mendengar tentang Lucid Dream. Karena, seorang pria bernama Stephen Laberge, seorang psikofisiolog dengan gelar Stanford, mengepalai Lucidity Institute, dan mendedikasikan diri untuk mempelajari Lucid Dream dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. LaBerge menyebut, dirinya petualang mimpi. Dia menjalankan lokakarya yang cukup mahal. Untuk mengajar orang, bagaimana mengalami lucid dream. Dia mengklaim, bahwa; lucid dream dapat melakukan segalanya. Mulai dari membuat Anda lebih kreatif. Hingga membantu menyelesaikan kesedihan.
Bagaimana rasanya mengalami Lucid Dream? Jika Lucid Dream terjadi ketika kita tidur, bagaimana mungkin kita tahu, bahwa kita sedang bermimpi? Lanjut kehalaman selanjutnya, tentang teori lucid dream .