Anda salah, jika berpikir delusi itu selalu berhubungan dengan hal-hal mistis. Atau melulu soal ghaib. Ada begitu banyak konflik-konflik sosial berawal dari gangguan mental ini. Artikel ini akan menjelaskan jenis-jenis delusi dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sosial.
Anda hidup diantara jutaan orang. Terhubung dalam kehidupan sosial. Baik secara nyata dilingkungan tinggal, maupun melalui tehnologi informasi di media sosial. Ada banyak kegilaan-kegilaan tersamar karena ketidak tahuan. Saling mempengaruhi!!
Para pengidap delusi, sebagian besar dapat beraktivitas secara normal. Hidup dan berinteraksi secara wajar. Namun, untuk hal-hal tertentu mereka dapat berubah sikap secara drastis.
Mereka bisa saja tiba-tiba; marah, sedih, tersinggung, histeris, atau berprilaku ekstrem. Hal terjadi, biasanya saat bersinggungan dengan sesuatu yang ada dalam pikirannya. Sensasi yang diyakininya!
Jenis Delusi Berdasarkan Sensasi Yang Dirasakan
Erotomatic – Ini adalah jenis delusi merasa dicintai. Penderita merasakan dan meyakini dicintai oleh seseorang. Kondisi ini, diikuti dengan prilaku nyata. Seperti terobessi, protektif, stalking pada orang dalam delusinya.
Grandiose – Delusi jenis ini, mirip dengan kasus megalomania. Sebuah kondisi merasa sebagai orang penting. Berkaitan dengan harga diri. Penderita merasa dirinya memiliki pengaruh, berbakat, dan merasa telah melakukan hal-hal penting. Yakin telah berhasil menemukan/menciptakan/membuat sesuatu luar biasa penting.
Jealous – Jenis delusi dimana penderita meyakini adanya penghiatan dari orang yang dicintainya. Merasa bahwa pasangannya tidak setia. Ini sangat berbahaya dalam hubungan komitmen dalam rumah tangga.
Persecutory – Jenis delusi ini, melibatkan kehidupan sosial. Penderita mengalami semacam keyakinan tentang adanya sebuah ketidak adilan. Penderita percaya bahwa dirinya dan atau orang-orang disekitarnya, mengalami ketidak adilan. Seperti sensari rasa; teraniaya, terzalimi, diskriminasi, hingga meyakini adanya tindakan jahat pada penderita.
Prilaku mengkritisi pemerintah, perlawanan, gerakan pemberontakan, hingga upaya penegakan hukum yang berlebihan sering ditemukan pada penderita delusi jenis ini.
Somatic – adalah jennis delusi yang membuat penderita merasa dirinya mengalami kecacatan atau memiliki masalah medis.
Mixed – Nah, jenis ini merupakan kombinasi sensasi dari dua atau lebih gejala delusi di atas.
Faktor Penyebab delusi
Delusi merupakan gangguan mental. Penderita bisa disebut sakit jiwa. Selain beresiko mempengaruhi kondisi pada penderita, juga berimbas pada hubungan sosial. Sangat berbahaya jika tidak ditangani atau mendapat perlakuan khusus dengan segera.
Beberapa penyebab utama delusi, yakni sebagai berikut;
Genetik – Sama skizofrenia, gelaja delusi berpontesi dialami oleh orang secara genetik dari anggota keluarga mengidap penyakit sama. Biasanya, diturunkan oleh orang tua.
Biologis – Gejala delusi juga mungkin terbentuk terbentuk ketika fungsi otak dalam proses berpikir (lobus frontal) dan persepsi (lobus parietal) terjadi gangguan. Seperti karena ada penyakit tertentu. Tumor otak, misalnya.
Lingkungan atau psikologis – Gejala delusi dapat terpicu karena faktor lingkungan. Tekanan berlebihan dari kondisi sosial menyebabkan terjadinya stress tinggi. Berpotensi perubahan prilaku mengkonsumsi narkotika secara berlebihan. Orang yang kesepian, terisolasi karena kecacatan indera pendengaran dan penglihatan juga dapat mengalami delusi.
Intinya, tekanan berlebihan pada mental beresiko memicul terjadinya gejala delusi!