KENAPA HANTU DI INDONESIA JELEK
Kenapa hantu di Indonesia berbeda dengan hantunya orang eropa? Dan kenapa hantu-hantu di Indonesia gak ada yang keren??? Dimana memiliki visualisasi serem, jelek, bahkan cenderung norak. Tidak punya selera fashion sama sekali.
Apa yang membuat visualisasi hantu itu berbeda? Latar belakang budaya, kepercayaan dan fikiran memberi pengaruh yang dominan.
Visual terbentuk oleh pengalaman pribadi kita. Ada kemiripan seperti simbol api, air, gunung, laut, dll. Namanya archetypes. Muncul di semua bangsa. Ini sangat mempengaruhi visualiasi yang adanya didalam fikiran kita.
Energi, Spirit, Roh, dan di Indonesia dikenal sebagai hantu, dimana-mana sebenarnya sama. Namun visualiasinya (penampakannya) yang tentunya ada dalam fikiran manusia lah yang berbeda.
Hantu, Spirit, Pikiran dan Siti Maryam
TANYA = Soal hantu Om, kenapa hantu Indonesia, Cina dan Eropa bentuknya beda? Kenapa hantu Indonesia visualnya jelek-jelek.. sementara hantu Eropa keren-keren ?
–
JAWAB = Hantu Eropa adalah Ghost. Terjemahannya Roh. Spirit. Tidak otomatis berarti jelek.
–
TANYA = Oh… langsung paham saya Om. Sementara di kita, hantu konotasinya udah jelek dan itu mengendap dalam kesadaran kita. Sehingga visualisasinya jadi jelek. Energi/ spirit/ rohnya mungkin bisa jadi sama. Tapi visualisasinya dipengaruhi kepercayaan. Right?
–
JAWAB = Right.
–
TANYA = Artinya, jika kita tidak mengenal kata hantu. Maka hantu-hantu di bumi Indonesia ini adalah energi-energi yang bertebaran dan ada dimana-mana?
–
JAWAB = Manusia adalah hantu yg masih punya tubuh fisik. Setelah tubuh fisiknya tidak ada jadi hantu lagi.
–
TANYA = Hoho… Itu juga yang menjadi alasan ketika kita putus dengan kekasih – spiritnya masih sering menghantui kita. Ini mungkin karena spirit memang tidak terikat tempat. Tidak bergerak. Sebagaimana fikiran mampu kesana-kemari. Sedangkan tubuh fisik kita tetap di tempat. Fikiran kita bisa berada di Eropa atau dimana saja. Walau fisik kita tetap disini. Apakah fikiran kita ini adalah spirit itu om?
–
JAWAB = Bisa. Pikiran, the Mind. Ruh, the Spirit. Pikiran adalah spirit yg berpikir. Bertanya-jawab dengan pikirannya sendiri menggunakan simbol-simbol yg termuat dalam bahasa. Spirit adalah pikiran yg tidak berpikir. Diam saja. Sadar saja.
–
TANYA = Oh… artinya, ketika orang meraga sukma, kesadarannya berada mengikuti pertualangan dari fikiran itu sendiri.
–
JAWAB = Ya.
–
TANYA = Spirit itu menggunakan bahasa simbol dan bisa keluar dalam bahasa verbal berupa kata-kata, tulisan, dll.
–
JAWAB = Kalau sudah menggunakan kata-kata kita menyebutnya sebagai produk pikiran. Produk pikiran dihasilkan oleh spirit. Spirit itu bapaknya, pikiran anaknya. Nama ibunya Siti Maryam di dalam Islam. Alias Bunda Maria di dalam Kekristenan.
–
TANYA = Oh.. iya Om. Energi yang kita namakan hantu disekeliling kita ini, apakah visualnya memang terpengaruh oleh energi fikiran kita.
Saya sich belum pernah bertemu hantu atau sejenisnya. Tapi dari beberapa sumber, dalam waktu yang berbeda mengungkap kemiripan visualnya.
–
JAWAB = Visual terbentuk oleh pengalaman pribadi kita. Ada kemiripan seperti simbol api, air, gunung, laut, dll. Namanya archetypes. Muncul di semua bangsa. Tetapi simbol unik dan khas tetap ada, dan berbeda-beda.
———————- #note
Archetype; Terdapat berbagai definisi konseptual mengenai archetype, antara lain:
“The invisible patterns in the mind that control how we experience the world” (Pearson, 1991)
“Narrative structures, themes,and defineable characters that if achived, give us temporary sense of success, fulfillment, and statisfaction” (Pearson&Marr,2002)
hantu eropa-minBerdasarkan definisi-definisi di atas, dapat dikatakan bahwa archetype adalah:
Struktur, tema, atau karakter utama yang merepresentasikan diri seseorang, yang mempengaruhi cara individu mempersepsikan pengalamannya, yang menggambarkan kebutuhan dasar individu yang berusaha dipenuhi.
Archetype mengkomunikasikan dan mendasari pengekspresian keinginan-keinginan dasar, arti dan tujuan hidup, dan motivasi seseorang, dimana dalam pengekspresiaan tersebut, setiap individu mempunyai gaya, dan kekhasan masing-masing, yang berbeda satu sama lain tergantung archetype yang dominan dan aktif dalam diri individu.
Fungsi dari archetype sendiri bagi individu adalah mempengaruhi cara pandang seorang individu terhadap sebuah kejadian, terhadap diri sendiri, kebutuhannya, dan apa yang kita mau, apa yang mau kita pelajari, dan lain-lain; selain itu archetype juga yang membantu seseorang dalam menemukan pemenuhan keinginan dasarnya sehingga adanya kepuasan dalam hidup.
Jenis Archetype
Terdapat dua belas archetype, dengan setiap archetype terdapat informasi berupa gambaran umum, bagaimana individu dengan archetype yang aktif tersebut menghadapi dan menyelesaikan masalah, kecenderungan apa yang terjadi jika archetype tersebut dominan dalam diri seorang individu, cerita-cerita yang bagaimana yang menarik individu disesuaikan dengan archetype, tipe kepemimpinan, dan kebutuhan terdasar yang menjadi landasan motivasi individu dalam melakukan sesuatu.
Ke-12 jenis archetype itu adalah innocent, orphan, warrior, caregiver, seeker, lover, destroyer, creator, ruler, magician, sage, dan jester.
Nanggung baca nya