Rahasia Ilmu Tenaga Dalam

Bagi awam, jelas akan takjub melihat berbagai atraksi yang sering diadakan dalam berbagai keilmuan tenaga dalam. Dimana dengan gerakan sederhana seperti mengibaskan tangan dari jarak jauh, lawan-lawan bisa terpental dan atau terjatuh seketika. Atau melihat bagaimana sang guru yang dikeroyok puluhan murid sekaligus, namun tak satu pun pukulan dapat menyentuh. Bahkan, para penyeranglah yang tumbang.

Saya tidak tahu persis, apakah para guru dalam dunia tenaga dalam seperti itu tahu, bahwa tehnik-tehnik yang dilakukan adalah pola hipnosis. Atau hanya melakukan serangkaian tehnik dan berpikir bahwa itu benar tenaga dalam.

Namun para praktisi hipnosis profesional, jelas tahu bahwa berbagai fenomena yang sering dikenal sebagai tenaga dalam itu adalah kondisi hipnosis. Dan atau, berbagai fenome yang sering disebut hasil olahan tenaga dalam bisa terjadi melalui pola hipnosis.

Namun yang jelas, jika memang benar ada kekuatan luar biasa seperti fenomena tenaga dalam tersebut; maka sudah dipastikan para petinju atau petarung di ring lah yang lebih dahulu mempelajarinya. Lalu anda tidak akan pernah melihat baku-pukul dalam arena olah raga seperti tinju, melainkan saling serang dari sudut ring masing-masing. Dimana tiba-tiba ada yang terjatuh dan muntah darah!

Kenyataannya, para atlit tinju harus melatih fisik dan tehnik. Jika tidak, maka dapat dipastikan akan mengalami kekalahan.

Secara umum tenaga dalam merupakan suatu konsep yang populer di dalam masyarakat Melayu di Asia Tenggara terutamanya di Indonesia dan Malaysia.

Tenaga dalam dianggap suatu tenaga manusia yang mempunyai kekuatan luar biasa. Tenaga dalam dibedakan dari tenaga luar manusia (yang biasanya disebut secara ringkas sebagai “tenaga” saja) yang berbentuk tenaga fisik seperti kekuatan otot tangan mengangkat barang.

Menurut kepercayaan, pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaimana cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.

Contoh: Seseorang yang takut kepada anjing akan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berlari menghindari kejaran anjing yang berlari cepat. Bila terdesak, orang tersebut dapat melompati tembok setinggi 2 m dengan sekali lompat. Rasa takut yang berlebihan tersebut dikatakan dapat membangkitkan tenaga dalam yang sedang ‘tidur’. Secara otomatis tenaga dalam tersebut bangkit dan tersalur pada kedua kakinya yang sedang dipergunakan untuk berlari, tetapi setelah berhasil menyelamatkan diri kekuatan itu reda dan energi itu ‘tidur’ kembali.

Sementara, dalam berbagai keilmuan tenaga dalam, para praktisi disebut dapat melakukan berbagai hal luar biasa. Seperti; bela diri/pukulan jarak jauh, melempar musuh tanpa harus menyentuh. Melakukan penyembuhan berbagai jenis penyakit. Kemampuan menghadapi berbagai serangan ilmu hitam/black magic/santet. Kemampuan untuk melindungi/memagari rumah, harta benda dari tindak kejahatan dengan menggunakan semaca kekuatan tak terlihat.

Baiklah, kita akan bahas selapis demi selapis tentang berbagai fenome yang dikira adalah produk ‘tenaga dalam’. Pertama, mari kita fahami kondisi trance dalam istilah yang sering dipakai dalam dunia hipnosis. Ya, trance adalah sebuah fenomena dimana kondisi fisik dan pikiran manusia saat terhipnotis.

Kondisi trance, membuat manusia menerima bentuk sugesti atau informasi tanpa kritik. Lalu sistem syaraf akan memunculkan sensasi sesuai informasi yang diterima olah pikiran.

Saat trance, ketika es batu disugestikan sebagai benda yang panas, maka sistem syaraf akan memunculkan sensasi rasa panas. Jadi saat anda dalam kondisi trance, di sugesti bahwa didepan anda ada sebuah tembok tebal, walaupun kenyataannya tidak ada, anda dapat merasakan fenomena tembol tebal tersebut sebagai ada. Bahkan, tubuh fisik anda seolah dapat menyentuh dan tertahan oleh tembok. Sensasi tersebut dimunculkan oleh sistem syaraf anda yang menterjemahkan informasi dalam bentuk sugesti tersebut sebagai benar.

Mekanisme tersebut, terjadi dalam berbagai atraksi tenaga dalam. Seperti mendorong, melempar, membanting, dari jarak jauh. Sebenarnya, tidak ada tenaga atau sesuatu yang benar-benar melakukan itu. Namun saat dalam kondisi trance, sensasi tersebut dapat terjadi.

Tehnik yang dilakukan adalah Waking Hypnosis.  Dimana pola hipnosis yang dilakukan dalam keadaan sadar tanpa semacam rileksasi atau ditidurkan. Otoritas guru atau pelatih yang dipandang sebagai figur dengan sangat mudah menembus critical factor/filter mental, masuk ke pikiran bawah sadar seseorang dan diterima tanpa argumentasi atau penyelidikan lebih  lanjut.

Dalam pelaksanaannya, ada serangkaian tindakan yang memancing pikiran untuk masuk dalam kondisi trance. Seperti olah nafas, meditasi, atau gerakan tertentu.

Demikian juga dengan kemampuan tenaga dalam untuk penyembuhan. Pola yang dilakukan juga dinamakan Waking Hypnosis. Penyakit yang dapat disembuhkan melalui tehnik ini biasanya berkaitan dengan psikologis/pikiran.

Perlu diketahui, ada begitu banyak penyakit fisik yang akar masalahnya berawal dari konflik pikiran. Penyakit jiwa itu adalah fiksi yang menjadi realitas. Kondisi rasa yang menjadi nyata.

Saat anda berhalusinasi terluka, fisik anda pun akan merasakannya. Dan ini membuat anda delusi; yakin pada yang tidak ada sebagai ada.

Secara medis, yang terdeteksi hanya efeknya saja. Yakni kondisi fisik yang terinduksi fikiran anda sendiri. Sama seperti ketika anda dalam kondisi marah, dendam, stress, yang membuat asam lambung anda naik. Maka yang terdeteksi adalah asam lambung itu. Bukan penyebabnya.

Tenggorokan anda tidak perlu benar-benar terluka untuk merasakan sensasi rasa seolah tersayat sembilu, cukup membuat anda berpikir telah dihianati saja. Saat anda bermimpi tenggelam dalam sungai, sistem syaraf anda bisa menciptakan sensasi tidak bisa bernafas. Walau pun sebenarnya tidak ada air yang nyata. Saat anda bermimpi, anda bisa saja orgasme secara nyata walaupun sebenarnya tidak benar-benar bercinta.

Bahkan, menurut Psikoanalisis Sigmund Freud, ada beberapa kelumpuhan masalah utamanya bukan di sistem syaraf. Seperti Histeria karena gangguan akibat konflik antar keinginan primitif dan ego.

Neurosis – (juga disebut psikoneurosis) – penyimpangan ke pribadian sebagai akibat dari kebiasaan melindungi diri sendiri dari keinginan-keinginan yang tak terpenuhi yang dirasakan semenjak masa kanak-kanak.

Seperti, kecemasan yang diubah menjadi simptom-simptom fisik; sebagai ganti rasa takut, manusia mengembangkan gejala-gejala yang bisa menyebabkan ganguan jantung, kelumpuhan dan lain sebagainya.

Ada perbedaan antara kelumpuhan karena kerusakan sistem syaraf dengan kelumpuhan akibat konflik pikiran. Jika kelumpuhan karena sistem syaraf, cenderung dimulai dari paling ujung tubuh fisik, jika kaki maka dimulai dari ujung jari yang merambat ke dalam. Sementara kelumpuhan akibat Histeria, bisa dimulai dari pangkal paha yang menjalar kebagian terjauh.

Saya sudah sering menulis tentang cara kerja pikiran. Tentang bagaimana membuat nya percaya; maka yang salah bisa jadi benar dan yang benar bisa jadi salah.

Dalam mengambil sebuah kesimpulan, pikiran pada dasarnya tidak menilai dari esensi. Melainkan melalui asumsi yang dipercayainya. Cukup membuat pikiran yakin! Maka realitas pun tidak bisa jadi bahan pertimbangan. Saat anda yakin pada sesuatu; maka realitas dan fakta yang seharusnya jadi bahan pertimbangan akan bernilai ‘nol’ atau tidak berlaku.

Secara psikologis, saat anda yakin pada sesuatu; maka kritikal area anda terbuka. Hal ini secara otomatis akan memicu sistem syaraf anda memunculkan sensasi, baik dalam bentuk rasa maupun halusinasi. Termasuk halusinasi terhadap penyakit!

Penyakit-penyakit yang akar masalahnya dari pikiran, melalui upaya Waking Hypnosis, berpotensi untuk disembuhkan. Tinggal tergantung bagaimana tehnik praktisi memicu client/pasien mengurai masalah pikirannya. Kemampuan membuat pikiran yakin sembuh, sangat berpotensi menyembuhkan.

Dalam berbagai upaya penyembuhan, praktisi tenaga dalam pada dasarnya, entah sadar atau tidak telah menerapkan pola Waking Hypnosis.

Sigmund Freud juga pada awalnya menggunakan tehnik hipnosis untuk melakukan berbagai terapi. Namun, menurut dia; karena tidak semua orang dapat dihipnosis/ditidurkan, ia menggunakan tehnik konseling. Lebih menekankan untuk memancing client/pasien bercerita dan atau menggali memori terdalam manusia. Dimana kemudian menemukan akar konflik yang pernah terjadi.

Saat, akar konflik pikiran terselesaikan, menurut Sigmund Freud, maka potensi kesembuhan besar kemungkinan terjadi.

Oh.. soal sensasi energi? Dalam banyak praktik tenaga dalam, ada kepercayaan bahwa; ada semacam medan energi yang dipancarkan oleh praktisi. Dan argument tersebut diperkuat dengan adanya semacam sensasi energi. Baik dirasakan oleh praktisi maupun client/pasien saat diterapi atau mendapat sentuhan.

Sensasi energi juga merupakan bagian dari konsisi alamiah pada tubuh manusia. Sistem syaraf memang mempunyai kemampuan untuk memunculkan sensasi. Bisa seperti rasa sengatan listrik, panas, dingin atau rasa tertentu. Tapi itu bukan berarti praktisi benar-benar mengeluarkan sesuatu. Bukan juga semacam memancarkan energi penyembuhan.

Sensasi energi tersebut terpicu karena pikiran sedang fokus. Kondisi fokus tersebut membuat sistem syaraf sensitif, sehingga mampu memunculkan sensasi energi. Dalam hal ini, tidak harus belajar atau mengolah tenaga dalam, para praktisi hipnosis dapat dengan mudah memberi sugesti sensasi energi.

Jika praktisi tenaga dalam/energi tidak memahami mekanisme ini, maka berkemungkinan juga ikut masuk dalam kondisi trance. Sehingga tengelam dalam rasa percaya adanya kekuatan berbentuk tenaga dalam. Halusinasi yang berujung delusi!

Praktisi sendiri sebenarnya, tidak dapat memastikan apakah client/pasien akan merasakan sensasi apa. Karena sensasi tersebut sangat dipengaruhi oleh asumsi pikiran yang bersangkutan. Namun jika tahap awal terapi, client/pasien di induksi dengan kata-kata hawa panas, maka pikirannya akan terpicu untuk merasakan hawa panas. Dalam kondisi trance, sensasi rasa akan muncul cukup kuat.

Soal praktisi tenaga dalam memiliki kemampuan menghadapi berbagai serangan ilmu hitam/black magic/santet, saya kira cukup jelas bahwa; ini masuknya dalam ranah sistem keyakinan. Keyakinan anda yang merasa kebal dengan berbagai serangan kekuatan negatif memungkinkan anda tidak memproduksi penyakit dalam pikiran anda.

Kemampuan untuk melindungi/memagari rumah, harta benda dari tindak kejahatan dengan menggunakan semaca kekuatan tak terlihat, juga termasuk dalam ranah sistem keyakinan.

Tentang adanya sebuah kekuatan luar biasa manusia saat dalam kondisi terdesak, dimana mampu melakukan sesuatu hal diluar logika, pada dasarnya dapat dijelaskan secara logis. Seperti kemampuan manusia melompati tembok tinggi saat ketakutan atau lainnya.

Pada tulisan sebelumnya, telah dijelaskan tentang manusia hidup dalam dimensi pikirannya. Kemampuan untuk meloncati tembok tinggi tersebut adalah bagian dari kemampuan maksimal yang terpicu saat dalam kondisi trance. Sama seperti kesurupan!

Dalam kehidupan, manusia pada dasarnya, tidak pernah benar-benar mengeluarkan kemampuan maksimalnya. Cenderung dihambat oleh keraguan dalam pikirannya. Lingkungan telah sedemikian rupa membentuk dimensi pikiran. Tentang batasan-batasan kemampuan. Tentang apa yang bisa dan tidak bisa. Inilah sejatinya kotak yang telah memenjarakan kemampuan maksimal manusia.

Saat anda rutin berlatih dan atau berkonsentrasi terhadap sesuatu, anda secara otomatis akan keluar dari penjara itu. Anda akan pelan-pelan menyadari sebuah realitas kemampuan maksimal yang memungkinkan dilakukan manusia. Apa yang bisa dilakukan oleh manusia lain, anda pun sebenarnya bisa.

Bersambung halaman 2 → Metode/tehnik tenaga dalam