Past Life Regression & Fenomenanya

Past Life Regression memang sangat menarik untuk dibahas bahkan dilakukan. Namun ini bukanlah sebuah prosesi untuk iseng atau hanya ingin tahu. Bukan juga sekedar aktifitas astral travel untuk mengintip kehidupan masa lalu.

Melainkan, Past Life Regression adalah sebuah aktifitas untuk mengakses sebuah pesan kebijaksanaan yang berhubungan dengan visi dan kualitas hidup. Dan yang pasti akan terjadi sebuah perubahan besar sebuah kondisi bawah sadar. Ada peran besar dari Higher Self dalam hal ini. Maka diperlukan sebuah kebijaksanaan ketika memutuskan untuk melakukannya. Karena bisa berimbas positif, bisa pula negative.

Terlepas tentang berbagai konsep dan dinamika Past Life Regression; ketika prosesi ini dilakukan maka fokus lah pada ESENSI dan bukan pada KEMASAN. Tidak peduli seberapa dahsyat pun kisah yang ada di dalam Past Life itu, kisah masa lalu tetap masa lalu. Bahkan bisa jadi hanyalah kemasan. Dan atau sebuah symbol, pesan moral, atau bahasa bawah sadar dari sebuah peran Higher Self.  Intinya dalah tentang esensinya; bagaimana menjadikan berbagai fenomena itu bermanfaat. Khususnya untuk perbaikan kondisi emosi dan mental dalam kehidupan nyata saat ini.

Mengambil pembelajaran dalam kisah masa lalu adalah point penting dari Past Life Regression!! Bukan cerita fenomenalnya.

Inilah tentang Past Life Regression!

Ada beberapa kalangan yang akrab dengan Past Life. Pertama, biasanya mereka suka mendalami bahasan-bahasan spiritual. Dimana kemudian dari berbagai sumber tercetus juga soal topik yang satu ini. Kedua, mereka dari kalangan yang percaya konsep reinkarnasi.

Ya, Past Life dan Reinkarnasi sangat berkaitan erat. Keduanya merupakan bahasan kontroversial dan menarik. Apalagi hal ini berkaitan dengan system keyakinan spiritual. Dimana sifatnya sangat personal dan sensitive.

Secara pribadi, saya tidak menolak dan tidak pula meng-iyakan konsep; kehidupan masa lalu atau Past Life. Yang meyakini dan yang membantah topik ini akan selalu memiliki landasan argumennya masing-masing untuk dipertahankan. Dan itu masuk ke domain pribadi masing-masing.

Namun, jika ditanya tentang adakah tehnik untuk melakukan sebuah kondisi yang disebut-sebut masuk dalam dimensi Past Life? Maka saya tegaskan ada dan bisa!

Tulisan ini bukan pula bertujuan untuk menyatakan sebuah pendapat bahwa; Past Life itu ADA atau TIDAK ADA. Melainkan membahasnya dari bahasan yang netral. Karena, ya… itu, secara pribadi dimensi kehidupan masa lalu atau PAST LIFE bagi saya masuk dalam ranah ASUMSI. Dan pembahasan dilakukan lebih mengetengahkan perspektif hipnosis dan teori kesadaran.

Apa itu Past Life Regression?

Dari berbagai fenomena yang terkait dengan Past Life ini, konsep keyakinan reinkarnasi disebutkan sebagai berikut; Ketika seseorang meninggal maka yang sebetulnya meninggal hanyalah TUBUH FISIK-nya. Sementara itu, kesadaran jiwanya (ruh) akan tetap dunia ini untuk mempertanggungjawabkan hutang-hutang KARMA semasa hidupnya. Baik itu karma baik atau pun sebaliknya. Proses tersebut seperti terus terjadi secara berulang, hingga kesadaran jiwa ini ‘MATANG’, lepas dari kemelekatan dunia dan akhirnya menyatu dengan Sang Pencipta, biasa disebut dengan nama MOKSHA.

Setiap kondisi yang dialami di kehidupan saat ini, diyakini sebagai buah dari karma yang belum tuntas di kehidupan masa lalu. Dan terus di netralkan di kehidupan saat ini atau selanjutnya.

Sekali lagi, saya tidak tertarik untuk berbicara tentang benar atau tidaknya konsep keyakinan ini. Melainkan, lebih ingin berbicara tentang fenomena Past Life Regression. Dimana sebagai praktisi spiritual modern yang juga bergerak di dunia hypnosis, cukup mengenal tehnik Past Life Regression.

Pada aliran hipnoterapi past life regression, terdapat sebuah kepercaya bahwa; meski berpindah tubuh fisik berkali-kali, kesadaran jiwa seseorang selalu terhubung dengan berbagai kesadarannya di kehidupan sebelumnya. Maka perjalanan Past Life Regression dilakukan sebagai ajang mengetahui ada karma atau beban emsoional di kehidupan masa lalu. Dengan begitu apa yang terhubung dengan masalah di kehidupan saat ini, bisa diketahui dan diharapkan klien bisa melakukan perbaikan. Atau melakukan semacam pembebasan melalui sebuah kebijaksanaan pemaafan  atau mengiklaskan beban emosi kehidupan lalunya. Dan itu berimbas positif memperoleh kesembuhan emosional di kehidupan masa kini.

Selain itu, seperti diungkapkan oleh CALVIN BANYAN, seorang figur hipnoterapis terkenal, bahwa seiring waktu ketika memfasilitasi sesi demi sesi terapi berbasis Age Regression, maka hanya soal waktu sebelum tiba kasus yang membawa klien justru ke Past Life-nya. Meski bahkan tanpa dimaksudkan untuk itu, hal ini disebut sebagai SPONTANEOUS PAST LIFE REGRESSION.

Oke… sekarang, terlepas apakah past life itu ada atau tidak, suka atau tidak, percaya atau tidak, secara statistik, didapatkan data bahwa saat melakukan terapi, khususnya saat menggunakan teknik regresi untuk mencari akar masalah yang dialami seorang klien, sekitar 10%-20%  akan terjadi Past Life Regression (PLR) spontan.

Nah, saat terjadi PLR spontan praktisi hipnoterapis harus tahu cara atau teknik untuk membantu klien mengatasi masalahnya. Bagi yang percaya dengan past life, it’s ok. Bagi yang tidak percaya maka apa yang dialami klien adalah metafora yang dimunculkan oleh pikiran bawah sadar klien untuk membantu klien menyelesaikan suatu masalah. Intinya, sebagai praktisi yang paling penting adalah bertanggungjawab dengan kesembuhan klien. Titik. Terapis menggunakan apapun (baca: belief) yang dibawa oleh klien. Ini namanya teknik utilisasi.

So, secara teknis terapi, PLR hanyalah salah satu teknik dari sekian banyak teknik terapi yang harus tersedia di tool box seorang hipnoterapis. Mampu menyesuaikan dengan system keyakinan klien.

Sekilas Cerita Tentang Past Life

Fenomena  akan ‘kelahiran kembali’ memang sudah banyak diulas dalam banyak film dan kisah cerita, terutama yang berhubungan dengan kisah-kisah di aliran keyakinan tertentu. Lalu bagaimana dengan kisah di kehidupan sehari-hari?

Sedikit kisah untuk Anda, pada tahun 1930 di Delhi – India, seorang anak kecil perempuan berusia empat tahun bernama SHANTI DEVI  mengatakan pada orangtuanya bahwa ia dulu tinggal di sebuah desa bernama MATHURA, ia menceritakan dengan detail bahwa ia dulu adalah seorang ibu yang memiliki tiga anak namun meninggal ketika melahirkan, ia bisa mengingat bahwa dulu namanya adalah LUDGI.

Awalnya orangtuanya tidak terlalu memperdulikannya, namun karena ia terus-menerus menceritakannya maka orangtuanya mencoba menyelidikinya, ternyata di sekitar area mereka memang ada sebuah desa bernama Mathura dan beberapa tahun lalu seorang wanita bernama Ludgi meninggal ketika melahirkan!

Orangtuanya pun membawa Shanti kesana, setibanya disana Shanti bisa berkomunikasi dengan dialek setempat yang berbeda dengan Delhi (India terdiri dari banyak daerah dengan bahasa dan dialeknya masing-masing). Bahkan lebih mengejutkannya lagi, Shanti bisa mengenali suami dan anak-anaknya di kehidupan masa lalunya, yang masih hidup ketika ia datang ke sana, ia juga bisa menceritakan dua puluh empat fakta yang tepat tentang kehidupan pribadi Ludgi.

Apa penjelasan logis di balik peristiwa itu? Itu kembali pada pembaca. Namun secara pribadi dalam menangani klien saya sendiri sering menemui berbagai fakta mencengangkan dan unik.

Di bawah ini adalah beberapa penjelasan tentang Past Life dari berbagai sudut pandang.

Past Life Regression Fantasi atau imajinasi

Dalam perspektif hipnoterapi, satu hal yang tidak pernah kita anggap remeh adalah IMAJINASI. Namun perlu diingat bahwa yang satu ini biasanya dijadikan bahan analisa dalam sesi Past Life Regression resmi, jika klien ternyata menguraikan kisah dirinya berhubungan dengan para tokoh-tokoh populer yang ada di catatan sejarah yang diketahui klien dan bukan kebetulan jika tokoh itu adalah tokoh favoritnya.

Dalam banyak sesi, sering dijumpai kasus; dimana seorang klien dalam sesi Past Life Regression mengisahkan bahwa ia dulu adalah seorang raja di sebuah kerajaan besar dan legendaris, yang mati karena pengkhianatan. Saya sendiri tidak tahu kisah tentang raja tersebut, tapi bukan kebetulan ketika berbicara dengan klien setelah sesi, ia sendiri secara tersirat mengakui mengagumi tokoh tersebut, hanya saja logikanya mencoba membenarkan hal ini dengan berdalih “Mungkin kekaguman saya karena saya dulu adalah sosok itu dan perasaan kagum ini sebetulnya adalah perasaan tidak rela yang belum tuntas.”

Dalam sebuah teori, dikenal semacam MENTAL BLOCK yang bernama ATTTRIBUTE. Dimana mental block ini mengacu kepada sikap mengidolakan seseorang secara berlebihan yang membuat kita mengasosiasikan diri dengan sosok itu. Karena sedemikian dalamnya asosiasi ini sampai-sampai tersimpan di Pikiran Bawah Sadar, maka dalam sesi Past Life Regression resmi, kesadaran klien ‘meminjam’ sosok ini sebagai media terapi.

Di Indonesia sendiri, sering di jumpai kasus saat past life banyak orang mengaku pernah sebagai Ratu Pantai Selatan atau sosok fenomenal lainnya.  

Meski beberapa terkesan lucu karena saking banyak yang mengaku sebagai Ratu Pantai Selatan, ada kalanya mungkin klien memasuki sebuah kisah legendaris tersebut, yang anehnya ia sendiri sebetulnya tidak mengetahui jalan ceritanya, namun bisa mengisahkannya dengan detail. Fenomena ini pun bisa dijelaskan, dengan mengacu pada pemahaman berikutnya nanti, yaitu SOUL TAPPING dan UNIVERSAL CONSCIOUSNESS (Anda akan menemukannya di bawah nanti).

Past Life Regression Dan Reinkarnasi

Pemahaman tentang Reinkarnasi saya kira sudah sangat jelas. Dan telah begitu banyak artikel yang menjelaskan tentang system keyakinan tersebut. Dan dari sudut pandang Reinkarnasi inilah yang meyakini bahwa memang kehidupan masa lalu itu ada dan kita sedang menjalani karmanya di kehidupan saat ini. Jadi tidak akan banyak diulas di sini.

Bagi mereka yang meyakini fenomena reinkarnasi sebagai sebuah kenyataan, maka mereka biasanya mendalami teknik-teknik MEDITASI atau menjalani Past Life Regression untuk mengetahui perjalanan di kehidupan masa lalunya, sehingga bisa melakukan perbaikan di kehidupan masa kininya.

Beberapa tokoh yang banyak menggagas eksperimen untuk menelusuri fenomena ini adalah BRIAN WEISS dan ARTHUR WINKLER, dimana keduanya memfasilitasi ribuan sesi Past Life Regression dan menyimpulkan beberapa di antaranya sebagai fenomena yang valid. Sebagai ahli dan tokoh besar, sah-sah saja bagi mereka untuk menyuarakan kesimpulannya, meski tentu saja adalah hak publik untuk meyakininya atau tetap membantahnya, karena sekali lagi, bahasan yang menyangkut topik spiritual akan selalu menjadi hal personal.

Organisasi hipnosis-hipnoterapi terbesar di dunia, THE NATIONAL GUILD OF HYPNOTISTS (NGH), melalui salah seorang pelopornya, ORMOND MCGILL, pernah mengeluarkan publikasi yang kemudian dibukukan dengan judul THE MANY LIVES OF ALAN LEE dimana eksperimen ini cukup mengejutkan banyak kalangan dengan banyaknya indikator Past Life yang terjadi sesuai versi aslinya dalam sesi perjalanan ini.

Past Life Regression Dan Cryptomnesia

Dengan kecerdasan yang luar biasa dari Pikiran Bawah Sadar, selalu ada kemungkinan dimana Pikiran Bawah Sadar menyerap informasi dari sekeliling yang ia tidak sadari, namun informasi ini tersimpan di Pikiran Bawah Sadar dan siap untuk diceritakan saat kondisi TRANCE (perpindahan kesadaran).

Fenomena ini biasanya muncul ketika dalam sesi trance, seseorang bisa berbicara dalam bahasa lain yang dalam kesadaran normal tidak ia ketahui. Hal ini bisa saja ketika kecil ia pernah memiliki tetangga atau kerabat yang berkomunikasi dengan bahasa tersebut dan Pikiran Bawah Sadar men-DOWNLOAD-nya untuk kemudian dipahami dengan caranya sendiri. Atau dalam kasus lain, pikiran klien men-download kisah tertentu yang berkesan baginya dan kisah inilah yang keluar dalam sesi Past Life Regression.

Jika disangkutpautkan dengan kasus dimana klien mengisahkan latar cerita legendaris sebagai bagian dari Past Life-nya, namun ketika ditanya dalam kesadaran biasa ia sendiri tidak mengetahui detail kisah legendaris tersebut maka fenomena ini bisa menjadi salah satu penyebabnya. Bisa saja di satu masa klien tanpa sengaja mendengar kisah legendaris itu namun TIDAK MENYADARINYA, atau LUPA, dalam sesi Past Life Regression tiba-tiba kisah itulah yang digunakan sebagai media terapi.

Membicarakan kemampuan Pikiran Bawah Sadar memang satu hal yang mencengangkan, termasuk dalam fenomena cryptomnesia ini. Secara tidak langsung, perlu kita sadari juga pentingnya memilih lingkungan yang tepat untuk bergaul karena daya cryptomnesia ini menangkap berbagai hal di sekeliling kita meski tidak kita sadari. Jika stimulus yang diterima baik tentu tidak jadi masalah, namun jika isinya adalah program-program yang berpotensi membuat masalah dalam hidup, maka hal ini perlu diwaspadai.

Past Life Regression Dan Memori genetik

Beberapa agama dan aliran keyakinan, meyakini bahwa ketika seseorang meninggal maka kesadaran jiwanya akan menitis kembali. Namun masih dalam GARIS KELUARGA-nya. Artinya, dalam perspektif yang satu ini bisa saja seorang anak kecil yang lahir sekarang di kehidupan masa lalunya justru adalah kakek-buyut di keluarga itu.

Untuk mengimbangi (lebih tepatnya mungkin ‘mengilmiahkan’) keyakinan tersebut, sebuah landasan teori dari CARL G. JUNG, tokoh terkenal dunia psikologi yang mempopulerkan konsep ANALYTICAL PSYCHOLOGY biasanya digunakan untuk membahasnya. Dalam teori lapisan kesadaran yang diintisarikan dari pemahaman Jung, ada satu lapisan kesadaran yang disebut BIOLOGY UNCONSCIOUS dimana konsep ini menjelaskan bahwa DNA menyimpan bukan hanya ciri genetik, melainkan juga MEMORI, artinya di dalamnya pun tersimpan memori LELUHUR yang bisa diakses di level kesadaran tertentu, memori inilah yang diakses dalam sesi Past Life Regression.

Namun bukankah ada kalanya seseorang dalam sesi Past Life Regression memainkan peran yang benar-benar berbeda, bahkan di belahan negara lain yang berbeda yang nampaknya jauh sekali dari garis keluarga? Seorang Asia yang dalam kisah Past Life-nya adalah orang Eropa atau Afrika misalnya? Jawabannya ada di poin berikut.

Soul Tapping/Universal Consciousness/Akashic Record

Masih mengacu pada pemahaman dari Jung, bahwa dalam kesadaran manusia bukan hanya lapisan kesadaran pribadi saja yang ada, melainkan juga sebuah RUANG KESADARAN KOLEKTIF, yang biasa dikenal sebagai COLLECTIVE UNCONCSIOUS, dimana di dalamnya segala kesadaran semesta tersimpan dari sejak dahulu kala sampai sekarang ini, dalam keilmuan THEOSOPHY dan ANTHROPOSOPHY hal ini juga dikenal sebagai AKASHIC RECORD atau CATATAN LANGIT (Akashic diambil dari bahasa Sansekerta, AKASHA, yang bermakna LANGIT).

Berdasarkan perspektif ini, ketika seseorang mengakses Past Life-nya, baik secara sengaja dalam sesi hipnosis, ataupun tidak sengaja melalui mimpi atau pun dalam fenomena kehidupan sehari-hari, maka sesungguhnya belum tentu itu adalah Past Life-nya, melainkan salah satu REKAMAN yang tersimpan di ruang kesadaran kolektif, yang tanpa sengaja ter-download atau ‘tertumpah’ padanya.

Ada beberapa orang yang dikaruniai kelebihan SUPRANATURAL tertentu, atau mungkin dengan mempelajarinya, yang bisa mengetahui jejak peristiwa di sebuah tempat tertentu secara detail seolah hal itu sedang terjadi, jika menggunakan pemahaman ini maka yang mereka lakukan adalah mengakses kesadaran kolektif yang terhubung dengan tempat itu.

Past Life Regression Dan Symbolic Metaphor

Yang satu ini adalah perspektif yang paling banyak digunakan oleh praktisi (hipnoterapis contohnya) yang tidak meyakini Past Life namun menjumpai fenomena ini muncul dalam sesi terapi. Pemahaman ini membahas bahwa ada satu bagian yang sangat cerdas dan bijaksana dalam pikiran manusia, yang dikenal sebagai HIGHER SELF, dimana bagian ini menyimpan solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan manusia.

Namun karena cara kerja Higher Self yang tersimpan di level kesadaran yang berbeda, maka begitu juga cara kerjanya, berbeda. Dalam perspektif ini, diyakini bahwa Higher Self bekerja dengan bahasa simbolis berupa IMAJINASI, maka ketika seseorang datang dengan tujuan mengikuti sesi Past Life Regression untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, Higher Self inilah yang memberikan solusi padanya, namun berupa kisah metafora simbolis yang mengisahkan lika-liku masalah yang harus kita selesaikan dan ikhlaskan. Jika kebetulan kisah itu bersinggungan dengan kisah petualangan yang maha dahsyat, dikatakan bahwa Higher Self ini bekerja dengan caranya yang unik sesuai dengan gaya berpikir klien, karena biasanya hal ini terjadi pada mereka yang memiliki daya imajinasi yang luar biasa juga.\

Apa Yang Dibutuhkan Saat Past Life?

Untuk bisa melakukan PLR dibutuhkan beberapa persyaratan dan kecakapan teknis. Pertama, terapis harus cakap, menguasai, dan mahir melakukan teknik regresi (regression). Secara teknis ada 8 (delapan) jenis regresi. Salah satunya adalah age regression atau regresi usia di kehidupan saat ini. Salah satu syarat mutlak untuk bisa melakukan age regression yaitu terapis harus mampu membantu subjek masuk ke kedalaman trance yang sesuai untuk teknik age regression, yaitu level full somnambulism. Akan lebih baik lagi jika mencapai level profound somnambulism.

Mengapa perlu mencapai kedalaman level profound somnambulism?

Jawabannya sederhana saja. Pada level kedalaman ini critical factor dari pikiran sadar (conscious mind) telah benar-benar off sehingga tidak akan mengganggu proses PLR.

Karena kondisi tubuh yang rileks tidak sama dengan kondisi hipnosis. Kondisi hipnosis adalah kondisi mental yang rileks, bukan fisik yang rileks. Saat subjek atau klien belum mencapai level somnambulism maka saat itu pikiran sadarnya (critical factor) masih (cukup) aktif.

Jika pikiran sadar klien masih aktif, maka saat dilakukan PLR, yang muncul di pikirannya adalah apa yang diharapkan oleh klien. Bisa jadi berupa imajinasi, atau kisah atau cerita yang sangat berkesan bagi klien. Jadi, dalam hal ini pikiran sadar yang bermain.

Kedua, PLR akan merugikan klien bila saat melakukan PLR hipnoterapis melakukan leading, bukan guiding. Leading maksudnya hipnoterapis mengarahkan pikiran klien dengan skenario atau alur cerita yang ada di benak si hipnoterapis atau seperti yang diinginkan klien. Sedangkan guiding artinya pertanyaan yang diajukan oleh hipnoterapis bersifat netral, tidak mengarah pada satu skenario tertentu.

Leading atau guiding semua bergantung pada semantik atau kata-kata yang digunakan hipnoterapis saat membawa klien atau subjek hipnosis mundur ke suatu masa baik di kehidupan saat ini maupun di kehidupan lampau klien.

Leading menjadi sesuatu yang sangat berbahaya dan merugikan klien karena saat dalam kondisi trance, apalagi bila deep trance atau somnambulism, apapun yang muncul dalam pikiran klien secara otomatis menjadi false memory yang diterima klien sebagai suatu kebenaran.

Past Life Regression adalah salah satu teknik terapi yang sangat ampuh untuk membantu klien sembuh dari masalah yang akar masalahya ada di “kehidupan lampau”. Namun juga berpotensi merugikan jika dilakukan dengan cara yang salah.

Ditulis dari berbagai sumber

Layanan Past Life

Tinggalkan komentar