Judul artikel kita kali ini; cara mencapai dan berkomunikasi dengan Higher Self. Ini adalah kata kunci yang memungkinkan Anda berada dihalaman ini. Saat melakukan pencarian di mesin pencari, Google.
Tapi, saat Anda berada dihalaman ini, sebaiknya, Anda membaca 2 artikel sebelumnya.
Dengan Anda membaca secara urut, itu memungkinkan Anda menyelami secara mendalam maksud dari apa yang ingin saya sampaikan.
Ada beberapa pertanyaan umum terkait higher self. Yang saya ketahui saat melakukan research keyword. Untuk mengetahui kata kunci yang sering digunakan orang, saat mengetik kata kunci di kotak penelusuran. Dan akan saya jawab pada artikel kali ini;
FAQs
Bagaimana cara mencapai higher self? Pertanyaan ini, justru menjauhkan diri Anda dari Higher self itu sendiri. Dimana, tanpa sadar Anda berpikir bahwa higher self, sebagai suatu entitas yang berada diluar diri. Padahal, sejatinya, ia adalah bagian dari diri anda sendiri. Ini sudah terjawab pada artikel pertama.
Anda tidak perlu memanggil. Karena, higher self itu adalah diri Anda sendiri. Sama seperti, Anda tidak perlu memanggil kaki Anda. Untuk merasakannya, beberadaannya. Anda cukup menyadari bahwa Anda punya kaki. Dengan begitu, Anda dapat merakan keberadaan kaki Anda. Demikian juga dengan higher self.
Bagaiman cara berkomunikasi dengan higher self? Sama seperti Anda bertanya pada diri Anda. Lalu Anda jawab sendiri. Makanya, ada istilah guru sejati. Yang simbolnya digambarkan menyerupai diri Anda sendiri. Ini sebenarnya, bahasa untuk menjelaskan sesuatu yang sama.
Higher self adalah istilah dalam bahasa universal. Dalam Islam, tidak ada istilah higher self. Tidak juga ada perumpamaan yang bisa saya sebut, untuk menyampaikannya. Karena saya menghindari salah persepsi.
Saya tidak ingin menyebut bahwa, wahyu atau hal-hal yang dianggap petunjuk Tuhan, itu adalah muncul dari higher self. Pendapat ini jelas akan bertentangan dalam syariat Islam itu sendiri.
Makanya, saya memutuskan tidak ingin menggambarkan higher self dalam versi agama-agama. Baik Islam, Kristen, Budha, atau lainya.
Jadi, anggap saja, higher self sebagai ilmu pengetahuan umum. Belajar higher self, adalah upaya untuk memahami eksistensi kehidupan dalam bahasa universal.
Jalan spiritual
Saat saya berbicara tentang spiritual, ini pun bahasa universal. Jadi tidak ada hubungannya, dengan berbagai system keyakinan tertentu. Walau pun mungkin, ada beberapa kesamaan di dalamnya.
Dalam perjalanan spiritual manusia, pencari, hampir selalu akan memulai itu semua, darri luar diri mereka. Dengan membaca buku, melakukan pencarian internet, mengikuti kelas, mencari guru, dll.
Ini tidak salah. Tapi harus disadari bahwa, itu bagian dari fase, untuk selanjutnya, melangkah ke dalam diri.
Luar biasa bahwa kita memiliki begitu banyak sumber untuk beralih ke luar.
Tapi, setiap kali kita beralih ke sumber luar, ketahuilah bahwa, Anda akan merasakan kebenaran dari orang lain – mungkin rasanya manis, pahit, tajam, atau yang lainnya. Dalam bentuk cerita. Bukan pengalaman Anda.
Tidak ada yang salah bahwa, setiap orang memiliki nilai kebenaran untuk dibagikan, tetapi apakah kebenaran orang lain cocok untuk Anda?
Mungkin, mungkin sepotong, sepotong besar, dan kadang-kadang, tidak sama sekali.
Kebenaran beberapa orang, sangat bertentangan dengan kebenaran saya.
Ini tidak menjadikannya, tidak benar – itu benar bagi mereka.
Kebenaran tersebut, bagi pribadi saya, masih pada tahap asumsi.
Bagaimana? Batin saya memberi saya petunjuk.
Inilah cara hubungan saya dengan batin saya bekerja.
Dia berbicara cukup keras, ketika dia tidak setuju dengan sesuatu. Dia juga senang ketika sebutir kebenaran dipelajari.
Higher self. Saya!
Pertumbuhan spiritual
Perjalanan hidup Anda, hendaknya, membawa Anda untuk terus berproses secara spiritual. Pengalaman hidup Anda, memberi Anda pelajaran. Dan melalui ini, istilah ‘hikmah’ itu dapat dipetik.
Namun sayangnya, pertumbuhan spiritual, sering tentang melepaskan keyakinan lama, yang tidak lagi mampu menampung air, ketika Anda berhadapan dengan fakta-fakta kehidupan Anda.
Anda menemui makna, yang tidak terbantahkan. Itu kemudian membentuk nilai-nilai baru dalam diri Anda.
Makanya, ada istilah hakikat. Hakikat adalah; Anda memahami dan tahu, sebuah mekanisme berbagai fenomena yang terjadi.
Anda benar-benar tahu! Bukan berdasarkan cerita dari luar diri, yang mampu menyakinkan Anda.
Pada titik ini, orang-orang biasanya menyebutnya tercerahkan.
Anda mungkin bertanya-tanya, mengapa diri Anda yang lebih tinggi (higher self), memungkinkan Anda memahami hakikat. Inilah masalahnya … mengetahui sesuatu, benar-benar mengetahui sesuatu, sering dipelajari melalui pengalaman.
Kadang-kadang melalui trial & error!
Mengambil jalan yang salah dan berbeda untuk sementara waktu, sering bisa sangat membuka mata.
Masalah yang sering terjadi dari orang-orang yang ingin berspiritual, kadang-kadang, hanya mencari tahu apa yang sebenarnya dia inginkan.
Ia hanya ingin, mendengar sesuatu yang ia ingin dengar. Tidak lebih dari upaya ingin memuaskan diri sendiri.
Ini adalah masalah, orang-orang ditataran syariat.
Dimana cenderung, lebih mencari sesuatu yang menurut mereka cocok dengan apa yang diyakininya. Mereka berputar-putar disana.
Baca; Mekanisme Pola Pikir Agama, Saintifik, & Spiritual.
Bagaiman cara mencapai dan berkomunikasi dengan Higher Self?
Seperti yang sudah sekilas disebutkan diatas. Anda hanya perlu menyadari eksistensinya. Kesadaran tentang ini, secara otomatis memicu diri Anda untuk mendengarnya.
Ia berbicara! Dan Anda tahu, bahwa yang berbicara itu adalah diri Anda. Anda mendengarkan apa yang muncul dari dalam diri Anda secara sadar.
Berikut adalah, 6 Cara yang dapat membantu Anda mendengarkan higher self itu;
Tidak ada cara yang benar atau salah, untuk mengalami higher self, tetapi penting untuk memperhatikan, sampai Anda yakin mengenalinya.
Kemudian Anda bisa belajar mendengarkannya. Tingkat pencapaian ini, lebih cepat dicapai, saat Anda mampu memisahkan antara, tubuh fisik, pikiran, dan kesadaran (higher self).
Baca; Meditasi tingkat tinggi, untuk belajar memisahkan; bagian-bagian sistem kehidupan Anda.
Ada banyak sinonim untuk higher self: Kebijaksanaan Batin, guru sejati, sejati ning ingsun, Diri Roh, Jiwa, Esensi, hakikat, Diri Abadi, Diri Sejati, Atman, sifat Buddha, sifat Ilahi di dalam, Tao di dalam, dan sebagainya.
Tapi seperti apa suaranya? Bagaimana Anda bisa mengetahuinya?
Terkadang suara higher self, mungkin terasa asing bagi kita – sangat sulit untuk menghubungkannya dengan “diri”.
Higher Self Anda mungkin berbicara, jika Anda melihat salah satu, dari keenam karakteristik ini:
1. Tenang dan terpusat.
Suara higher self Anda lebih tenang daripada ego. Itu bisa dengan tenang mengamati semua kegilaan hidup dan tetap terpusat. Ia bahkan dapat dengan tenang menyaksikan diri sendiri melakukan ” drama” dan dengan sabar tersenyum.
2. Melihat dengan belas kasih.
Higher self dapat dengan mudah membayangkan, mengapa orang lain melakukan hal-hal aneh dan gila. Secara normal, kita cenderung lebih suka penilaian dan menghakimi.
3. Fokus jangka panjang.
Secara normal, manusia cenderung mencari kepuasan jangka pendek. Higher self memandang jangka panjang. Secara normal, mungkin untuk memberikan pukulan verbal yang terasa benar sendiri. Higher self akan melihat bahwa; ada rasa sakit jangka panjang untuk Anda dan orang lain dalam pilihan itu.
4. Hasil win-win.
Higher self tahu bahwa hasil yang baik dan berkelanjutan berasal dari melayani orang lain DAN diri sendiri. Kreativitas dan intuisi (aspek higher self) dapat menembus solusi-ego tradisional dan melihat jalan yang lebih baik.
5. Batas yang kuat.
Tidak ada yang salah tentang menjadi spiritual. Higher self menetapkan batas dengan tenang dan jelas. Ada saat-saat untuk berbelas kasih, bijak, dan tak tergoyahkan.
6. Tekstur emosional positif.
Higher self dapat melihat keindahan dan keajaiban di banyak tempat. Jika Anda merasa damai, gembira, bersyukur, bijak, dan berbelas kasih, Anda mungkin berada di Jati Diri.
Awasi tubuh Anda. Otot dan emosi Anda akan membantu Anda mengetahui, suara mana yang sedang Anda dengarkan.
Produk higher self, adalah nilai-nilai yang biasa disebut kebijaksanaan. Ini yang memungkinkan orang, lebih banyak dapat menerima.
Ada perlu latihan, tentu. Dan itu hanya bisa didapat melalui pengalaman. Dan akan menjadi lebih mudah seiring waktu.
Mungkin Anda akan mengidentifikasinya dengan kualitas seperti kedamaian, atau ruang, atau ketenangan.
Beberapa orang mengalami higher self mereka sebagai semacam intuisi, atau bahkan suara nyata di dalam kepala mereka, memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan pada saat-saat kritis.
Orang lain melihat gambar yang mengandung pengetahuan intuitif tentang suatu situasi.
Ada satu hal lagi yang harus diketahui, bahwa setiap manusia adalah unik. Ia akan menemukan cara-caranya sendiri.
Anda hanya perlu menyadari eksistensinya. Melatih sensitifitas, salah satunya melalui meditasi. Dan Anda akan dibimbing untuk sampai kesana.
Terimakasih Pak